Saturday, 21 March 2015

Riau Bumi Melayu

Riau Bumi Melayu

Keramahan Bumi Melayu

 Hasil gambar untuk simbol ikan selais riau

Pulau Sumatera sangat kental dengan warna suku Melayu. Bahkan, bahasa Melayu menurut beberapa sumber memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi bahasa Indonesia. Salah satu provinsi di Sumatera yang sangat kuat nuansa melayunya adalah Provinsi Riau. Mulai dari arsitektur bangunan, corak kebudayaan, bahasa, dan hal lainnya di Riau kebanyakan berangkat dari corak kebudayaan Melayu.
Mayoritas penduduknya adalah suku Melayu. Orang melayu pada umumnya berbicara dengan nada halus dan mendayu, sangat menyenangkan untuk didengar. Bumi Melayu, begitulah Riau biasa disebut.

Geografi

Provinsi Riau memiliki luas 87.023,66 km². Sumber daya alam yang ada di provinsi ini, seperti minyak bumi dan gas alam, berhasil membuatnya menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang cukup tinggi. Ibukota Provinsi Riau adalah Kota Pekanbaru. Secara koordinat, Riau terletak pada 1º 15′ LS hingga -4º45’LU dan 100º 03′ hingga 109º 19′ BT. Curah hujannya antara 2000 hingga 3000 milimeter per tahun dengan hujan per 365 hari sekitar 160 hari.
Riau Penghasil Kelapa SawitSelain minyak bumi dan gas alam, Riau juga memiliki aset kekayaan hutan dan perkebunan. Perkebunan yang paling berkembang adalah kelapa sawit, kelapa, dan karet. Riau bahkan memiliki area seluas 1.34 juta hektar untuk perkebunan kelapa sawit. Kini, terdapat sekitar 116 pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dengan total produksi CPO per tahun 3.386.800 ton. Kini pemberlakuan otonomi daerah memberikan efek positif terhadap perkembangan ekonomi Riau sebab segala hal seputar penanaman modal, pemanfaatan sumber daya alam, dan sistem bagi hasil telah diatur dengan tegas pembagiannya antara pusat dan daerah.
Sebelah utara Provinsi Riau berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Melaka, di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara di sebelah baratnya. Terdapat 15 sungai di Riau dan empat yang terbesar adalah Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Kampar, dan Sungai Inderagiri. Sungai-sungai ini bermuara ke Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
Kondisi geografis Riau membuatnya dilirik beberapa perusahaan besar karena dianggap potensial dalam hal hasil alam. Perusahaan Chevron Pacific Indonesia anak perusahaan Chevron Corporation, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Perawang, dan PT. Riau Andalan Pulp & Paper di Pangkalan Kerinci adalah beberapa dari sekian banyak perusahaan besar yang beroperasi di Riau.
Provinsi Riau dipimpin oleh seorang Gubernur. Sejak tanggal 1 Juli 2004, Kepulauan Riau yang mulanya adalah bagian dari Provinsi Riau dimekarkan menjadi Provinsi ke 32 di Indonesia.
Provinsi Riau memiliki 11 Kabupaten/ Kota, diantaranya adalah:
  1. Pekanbaru
  2. Kuantang Singingi
  3. Inderagiri Hulu
  4. Inderagiri Hilir
  5. Pelalawan
  6. Siak
  7. Kampar
  8. Rokan Hulu
  9. Bengkalis
  10. Rokan Hilir
  11. Dumai.
Jika ditilik ke belakang, Riau pernah menjadi daerah penghasil berbagai hasil bumi. Beberapa diantaranya seperti Pulau Bintan dengan penghasilan lada yang besar, Pulau Tujuh sebagai penghasil Kopra terbesar di Asia tenggara. Lalu Bagan Siapi-api sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia. Bahkan, Pulau Batam juga pernah berada di masa kemakmurannya dengan hasil Batu Bara oleh perusahaan Raja Ali Haji. Anda bisa bayangkan bukan betapa kayanya hasil alam Provinsi Riau.

Budaya

Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk Riau adalah 5.538.367 jiwa, dengan kepadatan 64/km2 (160/sq mi). Sebagaimana simbolnya sebagai salah satu pusat peradaban suku Melayu, persentase suku penduduk di Riau secara berurut adalah Melayu, Jawa, Minangkabau, Batak, Banjar, Tionghoa, dan Bugis. Senada dengan mayoritas suku, bahasa yang paling banyak digunakan di Riau adalah bahasa Melayu, disusul oleh bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia. Di daerah kepulauan, bahasa Melayu semakin kental dengan logat dan dialeknya. Setiap kabupaten memiliki dialeknya masing-masing, sehingga walaupun sama berbahasa Melayu tetapi akan terdengar berbeda dari irama dan kebahasaannya.
Agama Islam masih tetap dominan di Provinsi Riau, sebagaimana juga dengan Indonesia secara umum. Pemeluk agama Kristen Protestan, Buddha, Katholik, dan Hindu pun juga mendiami provinsi ini. Banyak terdapat Mesjid-mesjid indah di sini. Bahkan, di beberapa titik mesjid dan gereja dibangun berdekatan. Ini membuktikan tingginya tingkat kerukunan umat beragama di Riau.
Provinsi Riau memiliki maskot berbentuk Ikan Selais yang akan Anda temui saat berada di Ibukota Provinsi yaitu Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman. Ikon ini diberi nama Tugu Ikan Selais Tiga Sepadan.
Kain Sonket Melayu RiauBeberapa budaya khas yang cukup populer di Riau adalah kain songket Melayu, lagu daerah seperti lagu Lancang Kuning, Langgam Melayu, Lenggang Kangkung, Zapin Laksmana Raja di Laut, Zapin Pantai Solop, dan tarian Pucuk Pisang, tarian persembahan, tepung tawar, dan lainnya. Tepung tawar adalah berupa tradisi yang selalu ada di setiap upacara adat yang mengandung hal kebahagiaan, seperti kelahiran, pernikahan, ataupun acara memasuki tempat tinggal baru. Pada acara pernikahan, penaburan tradisi tepung tawar akan dilakukan mulai dari orangtua kedua mempelai, nenek dan kakek, serta dilanjutkan oleh semua keluarga kerabat dekat. Selain itu, songket melayu juga terkenal seantreo tanah air. Banyak juga wisatawan yang hadir menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk orang-orang terdekat mereka di tempat asal. Songket melayu memiliki corak dan bahan yang khas dan dapat dipadupadankan dengan jenis-jenis pakaian formal seperti baju kebaya.

Wisata

Candi Muara Takus RiauKawasan Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi dapat dikatakan minim objek wisata alam. Tetapi, Anda tidak perlu berkecil hati setibanya di Riau, karena masih banyak tempat wisata potensial lainnya di luar kota Pekanbaru yang dapat Anda jelajahi. Sederet objek wisata indah di Riau adalah Air Terjun Guruh Gemurai, Air Terjun Aek Martua, Objek Wisata Bono, Wisata Bahari di Kabupaten Siak, Pulau Jemur, Pantai Rupat Utara Tanjung Medang, dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
Wisata religi dan sejarah yang dimiliki Riau juga tidak kalah hebatnya, sebut saja Candi Muara Takus, Masjid Raya Pekanbaru, Perayaan Imlek di selatpanjang, Upacara Bakar Tongkang di Bagan Siapi-api, Klenteng Hoo Ann Kiong dan tradisi pacu jalur Taluk Kuantan. Jika Anda ingin bermalam agar dapat lebih lama menikmati keindahan Riau Anda dapat menggunakan hotel-hotel di Riau yang direkomendasikan, seperti Labersa Grand Hotel &Convention Center dan Grand Jatra Hotel.
Terlepas dari semua porsi wisatanya, Anda juga akan merasa nyaman selama berada di Bumi Melayu ini sebab penduduknya akan menyapa dan membantu Anda dengan ramah dan hangat.

0 comments:

Post a Comment

 
Efek Blog